GpG8BSClGpG6TfroGpC8GSM9Gi==

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini Datangi Rumah Korban Kekerasan Anak di Situbondo

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini saat mendatangi kediaman balita korban kekerasan oleh ayah kandungnya, Minggu (31/3/2024). (Foto: Istimewa)

Situbondo, Kutipantau.com - Kasus kekerasan terhadap balita oleh ayah kandungnya di Kabupaten Situbondo mendapatkan respon langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini.

Kedatangan menteri Sosial bersama rombongan Kemensos RI di kediaman korban di Lingkungan Plaosa, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo, Minggu (31/3/2024) pukul 12.06 wib, dalam rangka memastikan kondisi balita yang mengalami kekerasan oleh DS (28) yang merupakan ayah kandungnya sendiri serta dalam rangka mencarikan solusi atas penyebab hal tersebut bisa terjadi.

Selain itu Mensos juga menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi anak (korban) berupa nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, diapers, boneka dan mainan dan memberikan bantuan kepada kakek korban berupa sembako dan perlengkapan kebersihan diri.

Dari hasil perbincangan Tri Rismaharini dengan DS diketahui penyebab tindakan kekerasan yang dilakukannya kepada anak kandungnya sendiri K yang masih berusia 2 tahun, lantaran DS menginginkan Istrinya SS untuk kembali pulang, dimana saat ini bekerja sebagai ART di Singapura (TKW-red).

Berdasarkan informasi yabg didapat dilokasi, Dari pernikahan DS dan SS dikaruniai dua orang anak salah satunya Korban K berusia 8 tahun dan R berusia 8 bulan. SS sendiri baru bekerja sebagai TKW kurang dari satu bulan dan kepergiannya bekerja diluar negeri tersebut sebenarnya tidak diinginkan oleh DS, sehingga untuk memaksa agar istrinya pulang dilakukanlah kekerasan tersebut dengan direkam. Video berdurasi 9 detik itulah kemudian Viral hingga sampai ke Kemensos RI.

Kepada sejumlah wartawan, Tri Rismaharini mengatakan jika kedatangannya di Kabupaten Situbondo berdasarkan adanya laporan sebab di Kemensos ada media scanning sehingga laporan atas kejadian tersebut sampai kepadanya.

"Bagi saya masa depan anak adalah yang utama, karena dia juga akan menjadi masa depan bangsa ini, maka kami mencoba menyelamatkan walaupun tidak mudah," ujar Tri Rismaharini.

Sebagai upaya penyelamatan, Kemensos akan berusaha memulangkan ibu korban Siti dari Singapura ke Indonesia (Kabupaten Situbondo-Red) bahkan saat dikediaman korban Menteri Sosial tersebut langsung berkomunikasi dengan majikan SS.

"Kami juga berkoordinasi dengan kedutaan besar RI di Singapura untuk memantau ini, namun kami tau ada aturan-aturan yang harus kami hormati itu," ungkap Menteri yang akrab disapa Risma itu.

Selain itu, Risma juga mengungkapkan bahwa DS setuju untuk bekerja di Balai kami sambil belajar untuk berusaha berdagang. "Tadi juga berkomunikasi dengan SS bahwa pasti akan ada pinalti atau denda atas kepulangannya itu dan itu harus dibayarkan kepada perusahaan penyalur, kami akan coba selesaikan itu, tapi yang terpenting bukan itu namun bagaimana nantinya jika sudah berkumpul kembali dengan keluarganya," imbuhnya.

Risma belum bisa memastikan kapan bisa memulangkan SS, namun bisa saja saat kepulangannya dari luar negeri, Namun dirinya memastikan DS dan SS bisa langsung bekerja di sala satu Balai milik kemensos RI yang berada di Bali sembari menjaga kedua anaknya.

"Belum tau kapan, staf saya masih terus berkoordinasi dan berkomunikasi, yang terpenting ada solusi atas masala ini hingga tidak pernah terjadi lagi kedepannya," Pungkas Risma.

0Komentar