Fogging ini merupakan langkah preventif yang diambil oleh pemerintah desa bekerja sama dengan Koramil 0823/17 Banyuglugur dan instansi terkait lainnya. Meski sudah sering diingatkan, demam berdarah tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
“Kami bersama-sama dengan masyarakat melakukan penyemprotan fogging di berbagai titik yang dianggap rawan sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti genangan air, selokan, dan area pekarangan yang lembap,” jelas Serka Tamrin. Ia menekankan pentingnya langkah ini untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar demam berdarah.
Serka Tamrin tidak hanya terlibat dalam penyemprotan fogging, tetapi juga mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Penting bagi kita semua untuk rutin membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti menutup rapat tempat penampungan air, membersihkan bak mandi secara berkala, dan membuang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan,” tambahnya.
Kegiatan fogging ini menunjukkan adanya komitmen bersama antara pemerintah, TNI, dan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan angka kejadian demam berdarah dapat ditekan seminimal mungkin.
Selama kegiatan berlangsung, warga tampak antusias dan aktif berpartisipasi. Mereka membuka pintu dan jendela rumah agar proses fogging bisa maksimal. Kehadiran Serka Tamrin juga memberikan rasa aman dan semangat gotong-royong di kalangan warga.
“Meskipun fogging ini penting, kami juga harus sadar bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci utama mencegah demam berdarah. Jadi, kami harus selalu rajin membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk,” ujar Pak Budi, salah satu warga setempat.
Selain melakukan fogging, Serka Tamrin bersama tim juga melakukan pemeriksaan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Mereka memberikan sosialisasi mengenai tanda-tanda demam berdarah dan langkah-langkah pencegahannya, sehingga warga lebih waspada dan dapat mengambil tindakan cepat jika ada anggota keluarga yang terindikasi terinfeksi.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat dapat menghasilkan tindakan preventif yang efektif dan efisien. Dalam upaya memerangi demam berdarah, bukan hanya tindakan penyemprotan yang dibutuhkan, tetapi juga kesadaran dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas dari genangan air, kita dapat mencegah nyamuk berkembang biak. Mari kita lakukan ini bersama-sama demi kesehatan kita semua,” ajak Serka Tamrin.
Kegiatan fogging di Dusun Krajan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Demam berdarah adalah masalah yang dapat dicegah jika kita semua berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akhirnya, dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong, masyarakat Dusun Krajan, Desa Banyuglugur, menunjukkan bahwa mereka siap berjuang melawan demam berdarah. Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat bisa menjadi kekuatan besar dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari penyakit.
0Komentar