SITUBONDO - Anggota Satuan Tugas (Satgas) TMMD Reguler ke-120 Kodim 0823/Situbondo terlibat dalam kegiatan pembersihan dan pengupasan singkong bersama warga Desa Jatisari, sebagai persiapan suplai makanan untuk sarapan pagi di lokasi TMMD. Ibu Marti, salah satu warga setempat, turut serta dalam kegiatan ini dengan penuh semangat.
"Saya senang bisa membantu menyediakan singkong untuk suplai sarapan pagi anggota Satgas TMMD. Ini makanan khas kami," ucap Ibu Marti dengan tulus.
Peltu Supriyadi, salah satu anggota Satgas TMMD, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan keramahan yang diberikan oleh masyarakat setempat. "Meskipun singkong, makanan tradisional ini sangat berarti bagi kami. Ini memberikan energi dan semangat kami dalam mengerjakan proyek TMMD ini," kata Peltu Supriyadi.
Sinergi antara Satgas TMMD dan Masyarakat
Kehadiran Satgas TMMD ke-120 Kodim 0823/Situbondo di Desa Jatisari tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga membangun hubungan yang erat dengan masyarakat setempat. Salah satu bentuk kebersamaan yang nyata adalah dukungan masyarakat dalam menyediakan makanan untuk anggota Satgas selama berada di lokasi proyek.
Singkong, sebagai makanan tradisional yang banyak dijumpai di daerah Jawa Timur, tidak hanya memberikan rasa kenyang tetapi juga memberikan kehangatan bagi anggota Satgas TMMD. Ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat dalam menjalankan program TMMD.
Singkong, sebagai makanan tradisional yang banyak dijumpai di daerah Jawa Timur, tidak hanya memberikan rasa kenyang tetapi juga memberikan kehangatan bagi anggota Satgas TMMD. Ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat dalam menjalankan program TMMD.
Dukungan Masyarakat dalam Proyek TMMD
Pengalaman ini menunjukkan bahwa keberadaan Satgas TMMD tidak hanya diterima secara positif oleh masyarakat, tetapi juga mendapat dukungan penuh dalam setiap tahap pelaksanaan proyek. Kerja sama antara TNI dan masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di daerah-daerah terpencil seperti Desa Jatisari.
Proyek TMMD ke-120 tahun 2024 di Situbondo menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam memajukan desa. Dengan adanya dukungan seperti ini, diharapkan pembangunan fisik dan non-fisik dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pentingnya Tradisi Lokal dalam TMMD
Makanan tradisional seperti singkong bukan hanya sekadar bahan makanan, tetapi juga bagian dari kearifan lokal yang turut memperkuat identitas budaya masyarakat setempat. Dalam konteks TMMD, tradisi ini menjadi simbol kebersamaan dan semangat gotong royong yang harus terus dijaga dan diperkuat.
"Pengalaman hari ini mengingatkan kami betapa pentingnya memahami dan menghargai tradisi lokal dalam menjalankan setiap proyek TMMD. Singkong bukan hanya makanan, tetapi juga simbol semangat dan kebersamaan," kata Serka Bambang, salah satu anggota Satgas TMMD.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan semangat gotong royong yang kuat dan dukungan penuh dari masyarakat, proyek TMMD ke-120 di Situbondo diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga membangun kapasitas dan sumber daya manusia di desa.
"Kami berharap, ke depannya, sinergi antara Satgas TMMD dan masyarakat terus diperkuat. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama mencapai hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan bersama," ujar Peltu Supriyadi.
Dengan demikian, kehadiran Satgas TMMD ke-120 di Situbondo bukan hanya untuk membangun infrastruktur, tetapi juga untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya antara TNI dan masyarakat setempat. Ini adalah langkah positif dalam membangun Indonesia dari pinggiran, dengan mengutamakan kebersamaan dan kearifan lokal. (*)
0Komentar