GpG8BSClGpG6TfroGpC8GSM9Gi==

Masyarakat Kangean Gelar Doa Bersama untuk Menjaga Tanah Leluhur, Tegaskan Penolakan PT KEI

 

Doa Bersama untuk Menjaga Tanah Leluhur, Tegaskan Penolakan PT KEI

KANGEAN, KUTIPANTAU.COM
Gerakan Selamatkan Lingkungan Masyarakat (GESLIM) Kepulauan Kangean menginisiasi kegiatan doa bersama sebagai bentuk ikhtiar kolektif dalam menjaga tanah leluhur mereka. Acara ini akan digelar pada Kamis, 20 November 2025, mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai, bertempat di Alun-alun Kecamatan Arjasa.

Doa bersama ini merupakan respons atas meningkatnya keresahan masyarakat terkait rencana aktivitas eksplorasi dan operasi PT. Kangean Energy Indonesia (PT. KEI) di wilayah Kepulauan Kangean. Melalui kegiatan ini, warga ingin menunjukkan penolakan tegas terhadap kehadiran perusahaan tersebut yang dinilai berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan sosial.

GESLIM menegaskan bahwa doa bersama bukan sekadar ritual spiritual, melainkan simbol perlawanan damai atas ancaman kerusakan lingkungan yang dikhawatirkan terjadi jika PT. KEI terus melanjutkan rencana operasionalnya. Mereka mengingatkan bahwa tanah dan laut Kangean merupakan ruang hidup utama bagi masyarakat yang harus dijaga keberlanjutannya.

Seruan yang disebarkan melalui poster dan media sosial turut menampilkan tagar #MenolakPTKEI, sebuah penegasan sikap masyarakat yang menolak keberadaan perusahaan tersebut. Penolakan ini bukan tanpa alasan, sebab warga menilai bahwa aktivitas industri energi di wilayah mereka dapat mengganggu ekosistem pulau dan berpotensi merugikan mata pencaharian penduduk, terutama nelayan.

GESLIM juga menekankan bahwa menjaga tanah leluhur merupakan tanggung jawab seluruh warga Kangean. Mereka mengajak semua elemen—tokoh agama, pemuda, perempuan, hingga nelayan—untuk hadir serta menyatukan tekad mempertahankan kelestarian Kepulauan Kangean dari ancaman eksploitasi.

Dengan kegiatan doa bersama ini, GESLIM berharap suara masyarakat semakin terdengar oleh pemerintah dan pemangku kebijakan. Mereka menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat lokal. Penolakan terhadap PT. KEI menjadi salah satu pesan utama yang ingin diperkuat melalui momentum ini.

Acara yang diharapkan berlangsung damai dan khidmat ini sekaligus menjadi wujud solidaritas masyarakat Kangean untuk menjaga masa depan pulau mereka. Melalui ikhtiar spiritual dan kebersamaan, warga berharap Kepulauan Kangean tetap menjadi tanah leluhur yang aman, lestari, dan terjaga dari ancaman eksploitasi.

0Komentar