GpG8BSClGpG6TfroGpC8GSM9Gi==

UNUJA dan IPB Berkolaborasi Dukung Pengembangan UMKM


BANDUNG
- Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo dan Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi menjalin kerjasama strategis untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) berlangsung pada Kamis, 11 Juli 2024, di Gedung Startup Center IPB.

Kerjasama ini berfokus pada berbagai aspek penting dalam pengembangan UMKM, termasuk pelatihan, pengembangan produk, magang, benchmark, dan pendampingan. Melalui kolaborasi ini, kedua lembaga berkomitmen untuk saling mendukung dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya guna memberdayakan UMKM yang dibina.

Penandatanganan MoA dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS, selaku Kepala LKST IPB, dan Nur Elisa Faizaty, S.E., M.Si., CRA, CSRS, sebagai Kepala Lembaga Pusat Bisnis UNUJA. Prof. Erika menyambut baik kerjasama ini dan menyatakan kesiapan LKST IPB untuk mendukung UNUJA dalam memberdayakan UMKM serta mempercepat hilirisasi hasil-hasil riset perguruan tinggi melalui program pengembangan inovasi dan inkubasi bisnis.

"Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dalam memberdayakan UMKM dan mengakselerasi penerapan hasil riset di masyarakat. Kami sangat antusias untuk mendukung UNUJA dalam mengembangkan potensi kewirausahaan di daerahnya," ujar Prof. Erika.

Nur Elisa Faizaty menekankan potensi besar UNUJA sebagai kampus swasta terbesar di daerah Tapal Kuda Jawa Timur, dengan 25 program studi, 4 fakultas, dan 1 sekolah pasca sarjana. Menurutnya, kewirausahaan adalah salah satu aspek yang menjadi fokus utama UNUJA sesuai dengan visi dan misinya. Untuk itu, pengembangan peta jalan (roadmap) kewirausahaan perlu dirancang secara sistematis dan terstruktur.

"Kerjasama dengan LKST IPB sangat penting bagi kami untuk mendapatkan pendampingan dalam mengembangkan dan menjalankan inkubasi bisnis. Kami berharap Inkubator Bisnis LKST IPB dapat membantu dalam penyusunan pemetaan potensi, perencanaan, penyiapan, hingga implementasi inkubator bisnis di UNUJA," ujar Nur Elisa.

Dalam penandatanganan MoA ini, turut hadir Prof. Rokhani Hasbullah, Wakil Kepala Bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri LKST IPB, serta Deva Primadia Almada, S.Pi., M.Si., Asisten Bidang Inkubator Bisnis LKST IPB. Prof. Rokhani menjelaskan berbagai layanan yang ditawarkan oleh LKST IPB, termasuk layanan teknis, pengembangan teknologi dan manajemen Hak Kekayaan Intelektual (HKI), inkubasi bisnis, dan layanan pendukung untuk menghasilkan pendapatan seperti Teaching Industry, Pilot Plant, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).

Deva Primadia memaparkan konsep inkubasi bisnis di LKST IPB, yang meliputi proses rekrutmen, bootcamp, pendampingan, mentoring, dan business matching. "Kami siap mendampingi Lembaga Pusat Bisnis UNUJA dalam mengembangkan dan menjalankan inkubasi bisnis untuk menumbuhkan startup inovatif di Probolinggo," jelas Deva.

Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia akademis dan dunia bisnis, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM di Indonesia, khususnya di daerah Probolinggo. Dengan adanya pendampingan dan program-program inovatif dari LKST IPB, UNUJA diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM binaannya.

"Dengan sinergi ini, kami optimis bisa mencetak lebih banyak wirausahawan muda yang berinovasi dan mampu bersaing di pasar global. Kerjasama ini juga akan membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari praktik bisnis yang sesungguhnya," tutup Prof. Erika.

Kolaborasi antara UNUJA dan LKST IPB ini tidak hanya sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan UMKM, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan dan berbasis riset. Semoga langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan tinggi lainnya dalam menjalin kerjasama serupa untuk kemajuan bersama. (*)

0Komentar