![]() |
Owner Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy saat mempresentasikan bisnis ke pemerintah kabupaten Sumenep. (Foto: Balad Grup untuk Kutipantau) |
SITUBONDO - Perusahaan Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup akan memfokuskan diri pada tiga jenis usaha perikanan budidaya yakni Lobster, Kerapu, dan Teripang yang jika disingkat menjadi LOKET.
Dengan tiga fokus tersebut, owner Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy meyakini bahwa BALAD Grup mampu membawa Indonesia menjadi Raja Budidaya Perikanan Dunia.
"Guna meneguhkan Hegemoni Pasar LOKET (Lobster, Kerapu, dan Teripang)
di China, Bandar Laut Dunia Grup akan membuka Kantor di China pada Akhir Februari 2025," jelas HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau akrab disapa Jhi Lilur itu.
Selain itu, Jhi Lilur mengungkapkan bahwa kantor Cabang BALAD Grup di China akan berlokasi di Sebuah Gedung Tertinggi di Distrik Nashan Shenzhen Guangdong China.
"Distrik Nashan adalah Distrik Mewah di Shenzhen Guangdong di China. BALAD Grup sengaja memilih berkantor di Gedung Tertinggi di Distrik Nashan di lantai 86 guna meneguhkan HEGEMONI PASAR “LOKET” langsung di China," imbuh owner BALAD Grup itu.
Sebagai perusahaan antar negara, BALAD Grup telah mempersiapkan segala hal untuk menyukseskan kerjasama yang berkelanjutan dengan China dan Vietnam.
Untuk usaha Budidaya Lobster, Tahap Pertama saja akan BALAD Grup mulai di Gugusan Teluk Kangean, ada 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean seluas 8000 Hektar yang akan dijadikan tempat berbudidaya Lobster. Tahap kedua akan berbudidaya di NTT, tahap ketiga akan berbudidaya di Sulut dan tahap keempat akan berbudidaya di Maluku.
"Target budidaya di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura meningkat dari rencana 500.000.000 Ekor dalam 10 Tahun menjadi 1.000.000.000 Ekor Lobster dalam 10 Tahun," jelas Jhi Lilur.
Tidak hanya itu, untuk Budidaya Lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean ini akan mempekerjakan 5 Orang di setiap Keramba.
"Proyeksi per tahun budidaya adalah berbudidaya 100.000.000 Ekor Lobster. Maka diperlukan 4.000 Keramba Benih Bening Lobster, 4.000 Keramba Lobster dan Perlu 40.000 Pekerja di Tahun Pertama," ungkapnya.
Selain berbudidaya LOBSTER, Bandar Laut Dunia Grup juga akan berbudidaya Kerapu di 10 Teluk di Gugusan Teluk Kangean. Dengan Target Budidaya Kerapu di Tahun Pertama adalah 100.000.000 Ekor Kerapu.
"Selain berbudidaya Kerapu di Gugusan Teluk Kangean, saya sbg PRIBADI akan berbudidaya Kerapu di Situbondo," kata Jhi Lilur.
Selanjutnya, spektrum Usaha semakin terbuka setelah Perjalanan Usaha ke China, Bandar Laut Dunia Grup - Balad Grup akan berbudidaya Teripang di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura Jawa Timur dan di MoF - Maumere of Flores / Kab. Sikka NTT.
Sebagai tambahan, Jhi Lilur menceritakan bahwa Presiden Kedua Republik Indonesia;
Jend. Besar TNI. Purn. Soeharto, Pada Tahun 1986 mendirikan beberapa Hatchery alias Pemijahan di Situbondo.
Yang pertama, Hatchery Udang, dari tiga jenis udang yang dipijahkan waktu hanya dua yang sukses yakni udang windu dan udang vaname, sedangkan pemijahan udang barong alias lobster gagal.
Yang kedua, Hatchery Kerapu, beragam Jenis Kerapu dipijahkan di Situbondo dan Sukses kala itu.
"Berbekal sejarah sukses orde baru pada pemijahan kerapu di Situbondo dan Berbekal Cakrawala meruahnya Pasar Kerapu di China, Saya memutuskan untuk berusaha budidaya kerapu dari hulu ke hilir," tegasnya.
Untuk menyukseskan budidaya dari hulu ke hilir, Balad Grup akan melakukan hal yang luar biasa. Salah satunya membuka 100 Hatchery. Pemijahan Kerapu di Situbondo, kemudian Jualan Bibit Kerapu di Dalam Negeri dan Luar Negeri.
"Kedua Berbudidaya Kerapu di Situbondo. Memasang Keramba di Gelung Panarukan Situbondo. Tahap Awal 100 Ha, Per Hektar 250.000 Ekor Kerapu, Per 100 Hektar 25.000.000 Ekor Kerapu," rinci Jhi Lilur.
Budidaya Kerapu di Situbondo, lanjut Jhi Lilur akan dimulai pada Selasa 21 Januari 2025 dengan memasang 2 Set Keramba di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
"2 Set Keramba,1 Set Keramba terdiri dari 50 Unit Keramba, 1 Unit Keramba berisi 500 Ekor Kerapu, 1 Set Keramba berisi 25.000 Ekor Kerapu, jadi untuk 2 Set Keramba berisi 50.000 Ekor Kerapu," ujarnya.
"Selanjutnya setiap bulan selama Tahun 2025 akan dipasang Ratusan Keramba sampai Akhir 2025 terpasang 1000 Keramba di Area 100 Hektar di Kabupaten Situbondo Jawa Timur Indonesia," pungkas Jhi Lilur.
0Komentar