GpG8BSClGpG6TfroGpC8GSM9Gi==

Memaksa Eksis, Petani Bunga Turi Situbondo Bertahan Hanya Untuk Hidup

Bunga Turi hasil panenan Armadi (48) di dusun Kandang Selatan, desa Olean, kecamatan kota Situbondo, Selasa (5/3/2024). (kutipantau.com)

Situbondo, Kutipantau - Siapa sangka jika ternyata kembang atau bunga Turi merupakan komoditas perkebunan yang bisa dibudidayakan dan kaya akan manfaat. Salah satu yang masih bertahan yaitu di Kabupaten Situbondo masih ada petani bunga Turi mempertahankan eksistensinya walaupun untuk sekilo saja bunga Turi hanya dihargai 6 ribu rupiah.


Meskipun harganya murah, ternyata bunga yang memiliki nama ilmiah Sesbania grandiflora itu ternyata mengandung banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.

Dilansir dari laman Badan Pangan Nasional, badanpangan.go.id diketahui dalam bunga Turi terdapat kandungan vitamin C, vitamin B9, B1 dan B2, serta Mineral zat besi dan selenium yang bermanfaat untuk keseimbangan kesehatan tubuh manusia, bahkan jika dikonsumsi dengan takaran yang tepat bunga Turi dapat menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi resiko serangan jantung dan stroke. Selain itu juga bagus untuk perkembangan janin pada ibu hamil dan mencegah stunting.

Namun demikian, petani bunga Turi mungkin tidak mengetahui apa yang terkandung dalam bunga Turi, yang mereka ketahui adalah bagaimana bunga Turi bisa dijual dan uangnya untuk bertahan hidup.

Armadi saat menunjukan bunga Turi yang siap panen di kebunnya, Selasa (5/3/2024). (Kutipantau.com)

Petani Bunga Turi, Armadi (48) warga dusun Kandang Selatan, desa Olean, kecamatan kota Situbondo masih mempertahankan perkebunan pohon bunga Turi milik keluarganya, bukan tanpa alasan dirinya masih eksis memanen bunga Turi hanya untuk dijual demi bertahan hidup.

Saat dikunjungi Kutipantau.com di rumahnya, Armadi nampak sedang menimbang hasil panen bunga Turi dari kebun miliknya, Selasa (5/3/2024). Saat musim hujan seperti saat ini, Armadi mengungkapkan dalam sehari dirinya hanya mampu memanen maksimal 10 kilogram karena banyak bunga Turi yang berjatuhan saat terkena air hujan.

"Kalau musim kemarau sekali panen dari sekitar 100 pohon bisa sampai 20 kilogram per hari, tapi kalau musim hujan bisa mengumpulkan 10 kilogram saja sudah untung, karena banyak yang jatuh bunga Turinya," ujarnya.

Tidak sembarangan bunga Turi yang bisa dipanen, Armadi menjelaskan hanya bunga Turi yang masih kuncup yang bisa dipanen dan dijual. "Kalau telat panen dan mekar tidak bisa dijual harus yang kuncup yang bisa dijual, biasanya buat lalapan atau campuran pecel sayur," jelasnya.

Bunga Turi yang sudah terkumpul, lanjut Armadi akan diambil sendiri oleh pedagang sayur keliling dan penjual pecel kerumahnya. "Sekilonya 5 ribu sampai 6 ribu rupiah, sehari bisa dapat 50 ribu sampai 60 ribu rupiah, yang penting bisa buat makan sehari-hari," pungkasnya.

0Komentar