GpG8BSClGpG6TfroGpC8GSM9Gi==

Indonesia Siap Rajai Bisnis Lobster dan Batubara di Asia, Ini Penjelasan Jih Lilur

HRM. Khalilur R Abdullah Syahlawiy berserta Kolega bisnis di Vietnam. (Foto: Istimewa)

SITUBONODO, BISNIS - Bisnis antara Indonesia dan Vietnam yang dibawa oleh HRM. Khalilur R Abdullah Syahlawiy yakni Lobster dan Batubara semakin berkembang. Bisnis teratas yang sudah, sedang dan akan menjadi Bisnis Prioritas antara Indonesia - Vietnam adalah Bisnis Perikanan; ekspor benih bening lobster - BBL.


Bisnis Kedua yang sudah, sedang dan akan selalu menjadi urutan kedua adalah bisnis Batubara; ekspor batubara. Bisnis selanjutnya adalah Pertanian; impor beras.


Dalam rilis resminya, HRM Khalilur R Abdullah Syahlawiy atau akrab disapa Jih Lilur itu lebih membahas Dua Bisnis yang dia pahami dan geluti yakni Lobster dan Batubara.


Bisnis Lobster Jih Lilur dikelola melalui PT Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup, bahkan dalam pengembangan bisnis tersebut tim Balad grup melakukan ekspedisi yang diberi nama Ekspedisi Barong Nusantara (E-BARA) ke Lombok Timur NTB dan Vietnam.


Udang Barong, kata Jih Lilur adalah Nama Bahasa Indonesia dari Lobster, nama lainnya juga adalah Udang Karang, meskipun Masyarakat Indonesia sudah lebih familiar dengan sebutan Lobster.


"Vietnam sudah berbudi daya lobster sejak tahun 1992, Vietnam melibatkan banyak Perguruan Tinggi mereka utk melakukan penelitian tentang cara terbaik berbudi daya lobster, hasilnya adalah mereka menjadi Jawara Eksportir Lobster terbesar di Dunia," ungkap Jih Lilur.


Lebih lanjut, Jih Lilur menceritakan sejak tahun 1992 sampai tahun 2024 perkembangan budi daya lobster Vietnam meningkat dengan Pesat, per Tahun 2024 Budi Daya Lobster Vietnam sudah menyentuh Angka Miliar Ekor Lobster, budi daya Lobster Vietnam terletak di 3 Sentra Provinsi: 1. Provinsi Phu Yen, 2. Provinsi Khan Hoa dan 3. Provinsi Ninh Thuan.


"Saking seriusnya ingin menjadikan Indonesia sebagai Jawara Ekspor Lobster Dunia, secara khusus saya datang ke Vietnam utk belajar budi daya lobster di Vietnam," ungkap Jih Lilur.


Jih Lilur mengaku telah mendatangi 3 Provinsi Sentra Utama Budi Daya Lobster Vietnam dengan banyak Distriknya, antara lain: Provinsi Khan Hoa, Distrik Nha Trang dan Distrik Cam Ranh;  Provinsi Phu Yen, Distrik Son Cau, Distrik Phu Hoa, Distrik Tay Hoa dan Distrik Tuy An.


"Selain itu saya juga ke Provinsi Ninh Thuan antara lain ke Distrik Phan Rang, Distrik Tuan Bach dan Distrik Ninh Puoc," kata Owner Balad Group itu.


Bisnis Lobster merupakan bisnis yang menjanjikan sebab harga lobster yang tidaklah murah per ekornya. "Jika dihitung secara Moderat Harga per Ekor 5 US$, maka Transaksi per Tahub akan mencapai angka sekitar 77 Triliun, Bagaimana tertarik untuk berbisnis lobster," ujar Jih Lilur.


Secara Umum, lanjut Jih Lilur sudah mampu mengadopsi, meramu dan ke depan memodifikasi budi daya Lobster di Indonesia lebih baik dari di Vietnam.


"Budi Daya Lobster Vietnam sangat bergantung pada Indonesia, kenapa? Karena "BIBIT LOBSTERNYA" / Benih Bening Lobsternya didatangkan dari Indonesia," terangnya.


Namun, secara aturan negara Indonesia tidak melegalkan Ekspor Benih Bening Lobster, Lilur mengungkapkan Vietnam memperolehnya melalui jalur penyelundupan.


"Jalur Penyelundupannya adalah Indonesia - Singapura - Vietnam, berikut detailnya, Jalur Penyelundupan, Via Laut dan VIA Pesawat Udara. Tujuan Penyelundupan, Lim Chu Kang Singapura, Coa Chu Kang Singapura, Dua Legalitas: COO - Certificate of Origin - Surat Keterangan Asal Barang dan COH - Certificate of Health," ungkap pembisnis sukses asal Kabupaten Situbondo tersebut.


Lantas cara, Indonesia bisa merajai bisnis Lobster, berikut penjelasan Jih Lilur.Di Indonesia juga banyak Orang berbudi daya Lobster, terbanyak di Kampung Lobster Lombok Timur NTB 200.000 Ekor. Budi Daya Lobster di Kampung Lobster di NTB juga dilakukan di Teluk, namun kedalamannya hanya sekitar 5 meter, teluknya dangkal dan kotor, perlu dikembangkan lebih baik lagi.


Jangan bandingkan budi daya Lobster di Indonesia yg di 1 Lokasi terbesarnya hanya ada 200.000 Ekor dg Budi Daya Lobster di Vietnam yg 1 Miliar Ekor, di 1 Teluk di Vietnam bisa berbudi daya dari 20.000.000 Ekor sampai 200.000.000 Ekor.

Indonesia jelas jauh tertinggal.


"Sebagai langkah kongkretnya, saya sdh membuat 2 Induk Perusahaan yg sudah memiliki 56 Anak Perusahaan. BALAD Grup - Bandar Laut Dunia Grup sudah mengajukan Proposal budi daya di Teluk Rote Ndao NTT dan Gugusan Teluk Kangean Sumenep Jatim serta sdg berproses pengajuan budi daya di Kepri, Sulut dan Maluku. Selanjutnya saya berharap bisa mampu berbudi daya di 567 Teluk di 27 Provinsi di Indonesia.

Bismillah," Jelasnya.


Untuk Bisnis Batubara Jih Lilur, dikelola oleh PT Bandar Tambang Nusantara (BATARA) Grup. Secara Umum Keperluan Batubara Vietnam yang didatangkan dari Indonesia adalah 60.000.000 Metrik Ton.

Saya tertarik utk mengambil suplai 25%-nya saja.


"Apakah Mampu? Tentu saya yakini saya mampu menjadi Raja Batubara Vietnam.

Bagaimana caranya? Menjual langsung Batubara Indonesia "Di Depan Rumah Pembeli Batubara Di Vietnam," pungkasnya.

0Komentar