GpG8BSClGpG6TfroGpC8GSM9Gi==

Semarak HUT ke-80 RI, Pawai Drumband di Asembagus Disambut Meriah Ribuan Warga

Salah satu performance drumband siswa sekolah di Kecamatan Asembagus, Senin (01/09/2025). (Foto: Kutipantau)
KUTIPANTAU -  Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia benar-benar terasa di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Ratusan pelajar dari tingkat SD, MI Muhammadiyah, SMP, MTs, hingga SMA tampil penuh semangat dalam pawai kemerdekaan yang menghadirkan atraksi drumband memukau, Senin (01/09/2025).

Pawai tersebut mengambil garis start dari Balai Desa Awar-Awar dan berakhir di Taman Kota Asembagus. Sejak pagi hari, ribuan warga telah memadati sepanjang rute pawai untuk menyaksikan langsung kreativitas sekaligus semangat para generasi muda dalam merayakan momen bersejarah kemerdekaan Indonesia.

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah atau akrab disapa Mbak Ulfi, yang hadir sekaligus membuka acara, menyampaikan rasa bangganya terhadap antusiasme para peserta maupun masyarakat. 

“Pawai drumband ini adalah wujud nyata kecintaan generasi muda Situbondo terhadap bangsa dan negara. Saya merasa bangga melihat anak-anak tampil penuh percaya diri, disiplin, dan kreatif. Semoga semangat ini bisa terus dipelihara untuk membangun Situbondo lebih maju,” ujarnya.

Peserta pawai menunjukkan kekompakan, kedisiplinan, serta kerapian formasi. Seragam drumband berwarna-warni membuat suasana semakin meriah. Dentuman bass drum, tiupan terompet, hingga ritme snare drum menggema di sepanjang jalan, memicu tepuk tangan dan sorakan semangat dari penonton yang berdiri di sisi kanan-kiri jalan raya.

Tidak hanya itu, menurut Mbak Ulfi kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana menumbuhkan jiwa nasionalisme.

“Pawai drumband ini menjadi simbol bahwa semangat perjuangan para pahlawan akan terus hidup di hati generasi penerus. Melalui seni, musik, dan kekompakan, kita diajak untuk menjaga semangat kebangsaan,” tegasnya.

Pawai drumband tahun ini, kata Mbak Ulfi semakin istimewa karena melibatkan sekolah-sekolah dari berbagai tingkatan di Kecamatan Asembagus, baik negeri maupun swasta. “Tadi kita lihat bersama, masing-masing sekolah menampilkan kreativitas tersendiri, mulai dari variasi formasi barisan hingga lagu-lagu perjuangan yang dibawakan dengan penuh semangat,” jelasnya

Sementara itu, Camat Asembagus, Rahmat Fauzi mengungkapkan, jika selain menjadi hiburan rakyat, pawai ini juga dimaknai sebagai wadah silaturahmi antar sekolah. Para pelajar memiliki kesempatan untuk saling berkenalan, berbagi pengalaman, sekaligus menunjukkan bakat seni dan kedisiplinan mereka di hadapan masyarakat luas. Hal ini menjadi bentuk pendidikan karakter yang nyata di luar kelas.

Rangkaian acara kemudian ditutup dengan penampilan drumband gabungan di Taman Kota Asembagus. Para peserta membawakan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dengan penuh khidmat, diikuti oleh seluruh penonton yang berdiri tegak menyanyikan bersama.

“Momen ini menegaskan makna sesungguhnya dari perayaan 17 Agustus, yakni mengenang jasa pahlawan sekaligus merayakan kemerdekaan dengan penuh syukur dan kebersamaan,” jelas Camat Fauzi.

Tak hanya para siswa, sejumlah guru dan orang tua juga turut serta meramaikan pawai. Beberapa sekolah bahkan menghadirkan tim pendukung yang membawa bendera merah putih berukuran besar, spanduk bertema kemerdekaan, hingga atribut budaya khas daerah untuk memperindah barisan.

Masyarakat yang hadir pun tampak larut dalam suasana meriah. Sorak-sorai penonton terdengar setiap kali barisan drumband melakukan atraksi unik. Anak-anak kecil dengan wajah ceria melambaikan bendera merah putih berukuran mini, menambah nuansa kebersamaan dan haru.

Seorang warga Asembagus, Ahmad Rifai (45), mengaku sangat senang bisa menyaksikan pawai tersebut. “Saya setiap tahun selalu menunggu acara ini. Rasanya bangga melihat anak-anak tampil percaya diri membawa nama sekolahnya. Suasananya meriah sekali, seperti benar-benar mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Siti Nurhaliza (32), warga Desa Awar-Awar. Ia datang bersama anak-anaknya untuk menonton dari pinggir jalan. “Anak saya paling senang kalau ada drumband. Dari rumah tadi sudah minta pakai baju merah putih. Acara seperti ini penting sekali untuk menanamkan rasa cinta tanah air sejak kecil,” ujarnya.

0Komentar